Senin, 28 Desember 2009

Review film RCRR berdasarkan Youth Culture

Sutradara & Penulis : Upi Avianto

Produser : Ferry Angriawan

Pemeran : Vino G Bastian, Herjunot Ali, Nadine C, Shandy H, Frans T

Distributor : Virgo Putra Film

Rilis : 2 Februari 2006

Bahasa : Bahasa Indonesia



SINOPSIS :

Tentang perjalanan kehidupan dua orang sahabat cowok berumur 17 tahun, Nugi dan Ipang. Bagaimana dua orang cowok yang bengal, tidak suka sekolah dan pemberontak harus menghadapi realita kehidupan keluarga mereka yang sebelumnya tidak pernah mereka bayangkan.

Nugi dan Ipang sangat mencintai musik. Mereka bermimpi suatu hari nanti menjadi band rock&roll terkenal. Mereka tidak suka sekolah karena dianggapnya cuma buang-buang waktu saja. Di sekolah mereka selalu mencari-cari alasan dan kekacauan untuk tidak mengikuti pelajaran. Hidup itu mengalir saja buat mereka. Santai dan tanpa beban.

Mereka juga sering membuat hal-hal gila yang spontan. Selain itu Mereka juga mempunyai sahabat cewek bernama Sandra, seorang penjaga distro yang cantik dan sering menjadi tempat curhat mereka. Nugi menyukai Sandra, tetapi perhatian Sandra justru jatuh pada Ipang yang lebih sering bersikap dingin padanya.

Setelah kenakalan demi kenakalan mereka jalani. Mereka dihadapkan pada realita yang sangat memukul mereka. Nugi harus menerima kenyataan bahwa Ayahnya yang selama ini dirindukannya ternyata telah menjadi transeksual. Ayahnya kini telah menjadi seorang Ibu, dan membuka kursus salsa di rumahnya. Sementara Ipang baru menyadari bahwa dirinya bukanlah anak kandung dari keluarganya, melainkan di adopsi dari bayi.

ULASAN FILM BERDASARKAN YOUTH CULTURE

SAHABAT

Ipang dan Nugi bersahabat, mereka sekolah ditempat yang sama bahkan satu kelas dan duduk sebangku pula. Lalu datanglah Sandra, dan bergabung dengan mereka. Kini mereka tiga bersahabat. Persahabatan mereka seperti persahabatan anak remaja pada umumnya. Kemanapun mereka pergi hamper selalu bersama. Hal senang dan susah pun mereka lalui bersama.

 


ISENG DAN CUEK
Nugi dan Ipang sama-sama punya sifat iseng yang berlebihan. Contohnya :
1. Saat jalan bareng naik mobil, mereka iseng godain cewek PSK dan waria di piggir jalan yang mereka lalui, sambil sesekali iseng menawar tarif kencan.
2. Saat mereka ingin membeli CD baru yang dijual di toko milik Sandra, mereka tidak punya cukup uang.Terpaksa mereka memberikan jaminan kaos,celana jeans dan sepatu mereka kepada Sandra. Sehingga mereka pulang kerumah hanya menggunakan celana boxer dan bertelanjang dada sepanjang jalan.
3. Saat Nugi dan Ipang jalan bareng,mereka digoda sekelompok preman yang bilang kalau mereka ‘homo’. Bukannya takut, Ipang malah balik menjawab semaunya sambil melempar puntung rokok kearah preman tersebut yang membuat preman tersebut marah dan mengejar mereka.
4. Saat lagi nongkrong di pinggir jalan, Ipang iseng meludah sembarangan tanpa melihat sekitarnya. Ternyata ludah tersebut mengenai seseorang, lalu orang tersebut mengajak beberapa temannya untuk mengeroyok Nugi dan Ipang.
 


PAKAIAN

Gaya pakaian Nugi, Ipang dan Sandra adalah contoh pakaian yang sedang digemari anak muda sekarang. Gaya pakaian yang ‘seadanya’ yaitu kaos oblong bergaya khas distro, celana jeans pensil yang sudah sobek-sobek dan belel, serta sepatu kets butut. Bahkan ketika disekolah, mereka sengaja mengeluarkan baju mereka dan membuka satu kancing baju paling atas.

MUSIK

Musik adalah bagian terpenting dalam hidup mereka. Mereka bercita-cita menjadi band Rock n Roll terkenal. Bahkan Nugi menyebut nge-band bukan hobi tapi cita-cita. Mereka rajin berlatih di studio dirumah Nugi, hingga sering suara musik mereka yang berisik mengganggu ibu Nugi yang membuka terapi relaksasi dirumah. Begitu juga dengan Ipang yang setiap malam jarang belajar dan hanya memutar lagu-lagu rock keras-keras dikamarnya.


ROKOK
Rokok sudah menjadi hal yang biasa bagi anak muda, begitu juga peran Nugi dan Ipang dalam film ini juga hampir selalu ditampilkan dengan rokok,kapanpun dan dimanapun. Bahkan Sandra yang cewek pun juga merokok layaknya Nugi dan Ipang. Meroko sudah menjadi kebiasaan yang wajar bagi anak muda.
 


GAYA BICARA

Gaya bicara Nugi,Ipang dan Sandra sangat mewakili gaya bicara anak muda yang spontan,tidak serius dan apa adanya bahkan sedikit kasar. Contoh dialog berikut :
Sandra : “Sometime,gua motret lo berdua (nugi & ipang) telanjang yaa..”
Nugi : “Kalo telanjangnya ama lo(sandra),gua mau…”
Ipang : “kalo telanjangnya ama lo(nugi),ntar lo ngaceng lagi…”
Nugi : “Yee..punya lo(ipang) tuh kecil,besar pasak daripada tiang…”
Ipang : “Anjing..!”


KENAKALAN DI SEKOLAH
Saat jam pelajaran belum selesai mereka selalu ingin kabur dari kelas dengan berbagai cara membuat suasana kelas menjadi kacau. Dan sering mereka ketahuan satpam sekolah ketika akan kabur, namun mereka selalu lolos dari kejaran satpam sekolah.

DaiLo Cynthia






Profil :
Cynthia Aprilia S
Wanita, 15 tahun
Pelajar kelas 3 SMPN 1 Candi - Sidoarjo
Tinggal di Candi - Sidoarjo



05.00-05.45

Bangun tidur-Cek hape-Sholat Subuh-Mandi

(Handphone Samsung Sliding , Kartu IM3,Sabun : Lux , Pasta Gigi : Ciptadent ,
Shampo : Sunsilk Soft & Smooth,Sabun muka : Ponds white beauty pink)

05.45-06.00
Ganti Pakaian-Berdandan

(Lotion : Viva bengkoang , Bedak : Viva, Lipgloss : Sophie Martin, Deodorant :Rexona skin light, Pembersih muka : La Tulipe, Seragam pakai Jilbab)


06.00-06.15

Menyiapkan buku pelajaran

(Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Bahasa Indonesia)


06.15-06.30

Makan Pagi sambil SMSan ama teman-Pakai Sepatu

(Nasi + Sayur + Ikan goreng, Setelah makan sikat gigi : Ciptadent)


06.30-06.45
Berangkat Sekolah

(Naik sepeda mini)


07.00-09.30

Masuk Sekolah-Pelajaran

(Pelajaran pertama : Matematika, Ke-dua : Bahasa Inggris)


09.30-10.00
Istirahat Sekolah

(Ngobrol ama teman di kelas, SMSan, atau Online Facebook)


10.00-12.30
Masuk Kelas lagi-Pelajaran

(Pelajaran ke-tiga : Fisika, Ke-empat : Bahasa Indonesia)


12.30-13.00
Pulang Sekolah langsung ke pulang ke rumah-Ganti Pakaian

(Jilbab dilepas ganti kaos dan celana jeans pendek)


13.00-14.30
Makan Siang-Nonton TV-Kadang SMSan-Sholat Dhuhur

(Nasi + Sayur + Tahu Tempe + Krupuk, Nonton TV channel MTV musik
atau SCTV film remaja)

14.30-15.00
Main boneka Barbie sebentar di kamar

(Punya 5 koleksi boneka Barbie)


15.00-15.25
Persiapan buat jadi pembawa acara ulang tahun anggota sanggar di
Sanggar Bintang Pelangi-Berangkat ke sanggar
(Mandi, Ganti pakaian, Siapkan motor Honda Supra 125X)


15.30-17.00
Menjadi pembawa acara cilik acara ulang tahun Mia ke-9 di sanggar

(Cynthia memang bekerja menjadi pengajar MC cilik di sanggar Bintang Pelangi ini)


17.00-18.00
Pulang ke rumah-Sholat Ashar-Menyapu halaman rumah,Membantu
ibu memasak dan menyiapkan makan malam

18.00-19.00
Mandi-Berdandan-Sholat Maghrib-Makan malam

(Sabun : Lux, Lotion : Viva bengkoang, Nasi + ayam goreng)


19.00-20.00
Belajar-Mengerjakan tugas-SMS teman-Online Facebook update
Status-Mengisi buku harian (diary)

20.00-21.30
Nonton TV- SMS teman-Online Facebook-Sholat Isya

(RCTI sinetron)


21.30-22.10
Main boneka-Baca novel “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone”-Sikat gigi-Cuci Kaki dan Muka

(Pasta gigi : Ciptadent, Sabun muka : Ponds white beauty pink)


22.15-05.00
Tidur Malam


Kamis, 10 September 2009

Strategic Planning Mie Instan merek RASA MIE

BAB I

I.1 Pendahuluan

Indonesia merupakan Negara dengan berbagai macam jenis penduduk.Ada beribu macam jenis budaya,bahasa,suku di Indonesia. Berarti Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal bisnis.Ada banyak budaya berarti ada banyak selera ,termasuk dalam selera rasa makanan.Salah satu makanan yang cukup digemari masyarakat Indonesia adalah mie instant. Mi instan boleh dikatakan makanan favorit yang mudah disajikan dan digemari banyak orang. Mie instant adalah makanan tambahan yang cukup digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.Cara pembuatannya yang praktis dan tersedia dengan berbagai pilihan rasa adalah alasan mengapa mie instant tetap digemari masyarakat hingga saat ini.

Beberapa merek yang terkenal di masyarakat diantaranya Indomie, Mi Sedaap, Mi ABC, Supermi, Gaga Mie, Salami, Presiden, Nissin, Happy Mie, Alhami, dan Mi Selera Rakyat. Namun harus diakui bahwa Indofood masih menguasai pasar mie instant dengan market share lebih dari 75%. Selama belasan tahun Indofood menguasai pangsa pasar mi instan di Indonesia dengan merek Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie dan lain-lain. Hal ini adalah bukti keseriusan Indofood dalam bisnis ini. Hanya saja dengan persaingan yang semakin ketat, lama-kelamaan pangsa pasar Indofood secara persentase terus berkurang,

Saat ini ada beberapa perusahaan yang memproduksi mi instan di Indonesia. Masing-masing punya cara sendiri untuk mendekatkan produknya pada masyarakat, mulai dari mengklaim unggul dalam rasa, memberikan hadiah sampai bermain harga. Intinya, kalau mau menang bersaing, harus kuat-kuatan dalam promosi, distribusi dan kualitas produk. Promosi yang gencar, jaringan distribusi yang luas dan kualitas produk memang menjadi kata kunci untuk memenangkan pasar.

Persaingan dipasar ini semakin ketat dengan munculnya beberapa pemain baru yang tidak bisa dianggap remeh,meskipun demikian tetap ada kesempatan bagi pemain baru memasuki pasar ini.Masih terdapat celah-celah yang bisa dimasuki untuk menikmati kue pasar mie instant di Indonesia.

I.2 Alasan

Menurunnya dominansi Indofood dipasar mi instant membuktikan bahwa pasar ini masih menyisakan peluang bagi pemain baru untuk menggarap pasar ini. Hal ini juga membuktikan bahwa masyarakat bisa menerima sesuatu yang baru (produk baru mie instant). Indofood yang memiliki market share sekitar 80% pada tahun 2003 turun menjadi 78% pada tahun 2005. Salah satu penyebab turunnya market share Indofood disebabkan adanya beberapa pemain baru,salah satunya adalah Wings melalui produknya Mie Sedaap. Kecenderungan Mie Sedaap diterima masyarakat tidak lepas dari strategi yang diterapkan oleh Wings dan sekali lagi membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi besar untuk menerima mie instant baru lainnya.

Di Indonesia, konsumsi mie instan baru sekitar 50 bungkus per orang setiap tahun. Itu artinya peluang pasar masih terbuka lebar. Selain itu berdasarkan pengamatan selama ini kecenderungan masyarakat Indonesia untuk mencoba sesuatu yang baru cukup besar. Peluang inilah yang menjadi alasan kita untuk memasuki pasar mie instant. Berdasarkan kecenderungan untuk mencoba sesuatu yang baru maka kami memasuki pasar mie instant dengan strategi yang sedikit berbeda.

BAB II

Data Eksisting

Eksisting disi kami hanya menggunakan dua competitor utama dari Rasa Mie,Yaitu Indomie dari Indofood & Mie Sedaap dari Wings. Ada 4 faktor yang akan digunakan; 1)PRODUCT(produk) 2)PRICE(harga) 3)PROMOTION(promosi) 4) PLACE(tempat)


III.1 PRODUK EKSISTING

Dunia peperangan merupakan contoh kongkrit di dalam perang antar merek pada industri mie instan yang terjadi akhir-akhir ini. Nyaris mirip perang antara kumpulan negara raksasa Amerika Serikat dengan sekutunya versus negara kecil semacam irak yang terhitung “bandel” namun punya jiwa berani yang tak perlu diragukan lagi.

Dan petarung-petarung di bisnis mie instan saat ini adalah indofood (sebagai negara sekutu) dengan produknya Supermi,indomie, Sarimi,Pop mie. sedang ditantang Wings (sebagai irak) yang nekat dengan produk andalannya Mie Sedaap.Kedua produsen inilah yang menjadi competitor utama produk baru kami dipasar mie instant.

SEGMENTASI

Produsen-produsen besar yang produknya sudah di kenal banyak masyarakat seperti mie keluaran indofood dan wings group yang sampai sekarang sudah merajai pasar mie di Indonesia.Dimana mereka memiliki segmen pasar yang hampir sama.

· Geografis

Kebanyakan produk-produk mie instan tersebut cocok untuk seluruh daerah di Indonesia,karena mie instant sesuai untuk daerah dataran tinggi maupun rendah. .bahkan ada beberapa produk mie yang sudah memiliki pasar di luar negri, artinya produk mie tersebut cocok bagi segala keadaan geografis apapun.

· Demografis

1. Usia

Masyarakat yang menjadi segmen dari mie instan bila di lihat dari demografis usia adalah anak-anak berumur 2 tahun hingga lanjut usia bisa mengkonsumsi mie instan

2. Kepadatan

Untuk segmen geografis kepadatan mie instan pada umumnya ditujukan bagi penduduk dengan kepadatan tinggi dimana mereka membutuhkan makanan yang instan cepat saji.

3. Agama

Mie instant tersebut cocok bagi semua agama yang ada di Indonesia termasuk agama islam,sebab semua produk tersebut sudah melalui pemeriksaan oleh tim MUI yang memberikan sertifikat halal bagi mie-mie tersebut. Jadi sudah tidak ada masalah lagi bagi semua agama.

4. Kelas Sosial

Pada mie instant tersebut ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah,namun dalam kehidupan realita masyarakat semua kelas sosial mengkonsumsi makanan ini.

· Psikografis

Mie instan tidak memiliki ciri khusus untuk segmentasi psikografis. Mie instan ditujukan bagi masyarakat yang memiliki gaya hidup praktis.

TARGETING

Mie instan disini baik itu dari Indofood (supermie, Indomie,sarimi, pop mie) maupun Wings group (mie sedaap), salam mie, gaga mie, ABC mie, sampai mie cepek (mie 100) berusaha mendapatkan hati para kosumen mie instan sebanyak mungkin untuk menjadi pemenang dalam perang antara merk pada industri mie instan di pasar. Target mereka pada umumnya adalah masyarakat menegah dan bawah.

POSITIONING

Posisi produk dari Indofood yakni mie goreng Indomie yang beberapa dekade merajai pasar mie instan dan sekarang posisinya mulai diganggu oleh produk dari Wings group yaitu mie sedaap, dimana strategi mie sedaap yang digunakan untuk mengambil posisi Indomie tak lepas dari promosi yang kuat. Mie sedaap mengatakan bahwa mie-nya memiliki kekenyalan lebih dari mie produk lain.

III.2 PRODUK BARU

“RASA MIE”

Rasa mie disini merupakan produk baru yang akan memasuki pasar mie instan yang dimana akan memiliki kompetitor Indomie dari Indofood, mie Sedaap dari Wings group, Mie 100 dari gaga mie, chatz mie dari unilever, mie abon dari orang tua group.

Ide untuk membuat Mie ini memakai acuan dari spageti yang dikenal berasal dari italia dimana Rasa mie ini berdiameter lebih besar dari mie pada umumnya. Dan memiliki saos yang lebih banyak baik itu yang saos rasa biasa dan rasa pedas. Dan yang penting bahan dari pembuatan produk mie instan dengan basic acuan spageti terbuat dari semua bahan nabati yang berasal dari indonesia.

SEGMENTASI

Produk baru mie instan ini ada dengan segmentasi yang sudah terencana dan sudah barang tentu melihat dari kebiasaan masyarakat indonesia dalam mengkonsumsi mie instan selama ini dan ditentukan juga beberapa spesifikasi segmen pasar:

· Geografi

1. Wilayah

Kebanyakan dari produk-produk mie instan yang ada sudah menyebar ke keseluruh pasar di indonesia dan dengan modal yang kuat.Rasa mie akan ditujukan untuk seluruh bagian negara indonesia.

2. Kepadatan

Kepadatan penduduk di indonesia merupakan pasar tersendiri bagi Rasa mie kerena penduduk didaerah padat(di kota) identik dengan kesibukan yang tinggi sehingga membutuhkan produk yang praktis dan tidak memekan waktu yang banyak.

· Demografis

1. Usia

Bila dilihat dari usia Rasa mie ini bisa dinikmati oleh anak dari usia 5 tahun hingga lanjut usia(65 tahun). Produk ini lebih cocok dikonsumsi oleh orang dewasa yang membutuhkan kepraktisan dalam memasak .

2. Agama

Rasa Mie instant tersebut cocok bagi semua agama yang ada di Indonesia termasuk agama islam,sebab semua produk tersebut sudah melalui pemeriksaan oleh tim MUI yang memberikan sertifikat HALAL bagi mie-mie tersebut.Jadi sudah tidak ada masalah lagi bagi semua agama.

3. Kelas sosial

Rasa mie ini ditujukan untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas Karena Rasa mie memberikan harga yang lumayan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

· Psikografis

Dari masyarakat yang bergaya hidup mewah yang hanya biasa menikmati spageti di rumah makan-rumah makan mewah. Sekarang masyarakat kelas menengah bahkan bawah pun bisa menikmati mie dengan rasa spageti dengan murah, dan mereka didalam memasak mie ini bisa memodifikasi menambahkan bahan masakan menurut selera.

TARGETING

Mie instan dengan rasa spageti dari Rasa mie yang memiliki ukuran mie lebih besar dari mie instan yang sudah ada, menargetkan lebih ke masyarakat yang membutuhkan energi banyak dimana masyarakat indonesia pada umumnya lebih sering mengkonsumsi nasi sebagai sumber energi, semisal anak kos, atau masyarakat yang biasa hidup dengan cara yang cepat yang kurang memiliki waktu untuk memasak sebuah makanan.

Dan disini Rasa mie juga menargetkan untuk masyarakat yang suka dengan heydonisme yaitu mereka yang biasa makan di rumah makan mewah untuk makan spaghetti.Serta masyarakat yang menginginkan menikmati spaghetti namun tidak memiliki uang untuk membeli spaghetti.

POSITIONING

Rasa mie disini memposisikan diri sebagai mie instan yang bisa menggantikan Spaghetti sebab Rasa mie memiliki rasa yang hampir sama dengan spaghetti asli. Selain itu Rasa mie memiliki saus yang lebih banyak dengan tambahan sayur yaitu Jamur dan Seledri sebagai penguat cita rasa spaghetti. Karena selama ini masyarakat yang mengkonsumsi mie instan lebih dari satu atau double,maka Rasa mie dibuat dengan ukuran sedikit lebih besar yaitu 100 gram.Selain itu ada pilihan saos yaitu biasa dan pedas sesuai selera masyarakat Indonesia.

BAB IV

Strategi Komunikasi

Sebelum mengkomunikasikan produk baru (Rasa Mie) terlebih dahulu kami menentukan strategi apa yang akan digunakan untuk memenangkan persaingan melawan pemain lainnya, dalam hal ini adalah Indofood dan Wings menjadi Kompetitor utama kita. Sebelumnya kami menentiukan strategi sebagai penantang pasar. Ada 3 strategi yang bisa digunakan :

  1. Menyerang pemimpin pasar
  2. Menyerang perusahaan seukuran yang tidak bekerja dengan baik
  3. Menyerang perusahaan kecil local & regional

Kami memutuskan untuk masuk pasar mie instant dengan strategi Strategi Penantang pasar

Strategi penantang pasar

Untuk masuk kedalam pasar mie instant dan menantang pemain yang sudah ada kami menggunakan Strategi penyerangan khusus dengan cara;

· Strategi inovasi produk

Rasa mie adalah mie instant yang memiliki rasa hamper sama dengan spaghetti.Jika selama ini produk mie yang ada sebagian besar mengandalkan rasa yang bersifat local maka kami mencoba untuk membuat inovasi sebuah mie instant namun memiliki rasa yang beda. Dasar pemikiran kami bahwa masyarakat Indonesia akan membutuhkan sesuatu hal yang baru dari mie instant.

Dipasar sendiri sudah terdapat produk yang hampir mirip yaitu produk La Fonte. La Fonte adalah produk spaghetti instant yang terbuat dari bahan gandum sehingga harga jualnya hampir 3 kali harga jual mie goreng instant pada umumnya.

Rasa mie memiliki ukuran yang lebih besar dari mie pada umumnya, Saos yang digunakan ukurannya lebih banyak sebagai ganti pasta pada spaghetti.Selain itu ada inovasi lain yang kami berikan bumbu sayuran yaitu Jamur & Seledri sebagai pelengkap penyajian.

· Strategi efisiensi biaya manufaktur

Sebagai pemain baru maka tidak mungkin Rasa mie memasuki pasar dengan cara head to head dengan Mie Sedaap apalagi Indomie sebab hal itu akan membuat perusahaan kita cepat hancur. Sebagai penantang pasar maka kondisi keuangan,pemasaran & distribusi tidak sekuat produk yang sudah ada.Untuk itu Rasa Mie menggunakan strategi efisiensi biaya ,antara lain efisiensi biaya distribusi.Untuk tahap awal Rasa Mie hanya diDistribusikan hanya didaerah sekitar pabrik dan beberapa daerah terdekat,sebab apabila kita mendistribusikan Rasa Mie jauh dari pabrik maka akan memakan biaya yang besar sehingga berdampak kenaikan harga jual barang yang berlipat-lipat.Untuk itu sementara hanya tersedia di daerah tidak terlalu jauh.

Setelah terbentuk strategi pemasaran langkah selanjutnya adalah menentukan strategi komunikasi.Rasa mie memiliki posisi sebagai mie dengan rasa Spaghetti lengkap dengan saos yang khas dan Bumbu Jamur dan Seledri.

Dalam mengkomunikasikan Rasa mie kepada masyarakat maka perlu dilakukan promosi melalui iklan.akan tetapi tidak semua iklan dilakukan untuk menghemat biaya.Media-media yang akan di gunakan antara lain:

· IKLAN TELEVISI

Televisi merupakan media promosi yang sangat efektif sebab televise ditonton oleh berjuta-juta penduduk Indonesia. Selain melalui Spot Iklan Rasa Mie juga akan dipromosikan dengan cara menjadi sponsr acara masak-memasak di televisi yaitu “Allez Cuisine”

· IKLAN MAJALAH

Rasa mie akan menggunakan beberapa majalah untuk ber promosi.yaitu Majalah yang digunakan SEDAP,FEMINA

· IKLAN KORAN

Koran menjadi media utama kedua untuk mempromosikan Rasa Mie,Koran yang digunakan Koran KOMPAS & JAWA POS

· IKLAN TABLOID

Tabloid digunakan untuk mengkomunikasikan Rasa Mie kepada Ibu-ibu yang sering membaca tabloid,seperti Tabloid Nova

Selain berpromosi melalui Iklan kita juga mempromosikan Rasa Mie dengan cara memberi harga jual khusus yaitu potongan harga jual normal selama 1 minggu sehingga lebih murah dan masyarakat akan berniat untuk mencoba mie goring baru ini.

BAB V

Kesimpulan